PPPUD - Darussalam kembali melakukan pembangunan di area pesantren, tepatnya sebelah kanan musholla An-Nuur pada 24 Januari 2011 lalu . Pembangunan di mulai dengan peletakan batu pertama, yang dilaksanakan oleh sejumlah pengasuh yaitu, KH. Muhammad Hasyim Syafaat, KH. Aly Asyiqin dan KH. Mudhofar Sulthon. Pembangunan  ini dilakukan setelah adanya musyawarah antar pengasuh mengenai  keadaan asrama di Pondok Pesantren Putri Utara Darussalam ( PPPUD ) yang kian memprihatinkan seiring bertambahnya santri dari tahun ketahun.
            Mulanya, pembangunan asrama baru tersebut akan direalisasikan bersamaan dengan peresmian asrama Al Mukhtaroh dan Al Ma’muroh, sekitar setahun yang  lalu. Namun karena  berbagai kendala, seperti dana dan lokasi yang belum dapat ditentukan. Maka rencana  pembangunan diurungkan dan baru dapat terlaksana tahun ini.
            Mulanya, asrama baru akan di tempatkan di madrasah lantai dua, namun hal tersebut tidak
terlaksana karena menurut para pengasuh, madrasah atas tidak mungkin dijadikan untuk tempat  hunian santri. Jadi, lokasi yang dibangun untuk asrama baru  adalah di sebelah musholla yang dulunya perpustakaan pesantren.
Pembangunan asrama baru ini bersifat khusus. Jadi, tidak ada kerjasama antara pengurus putra dan putri ,hanya saja pengurus putri  membutuhkan bantuan tenaga dari santri putra. Bangunan baru ini rencananya akan dibuat 2 lantai. Lantai bagian atas untuk asrama yang berisi tiga kamar dengan masing-masing kamar berukuran 8m x 6m dan setiap kamar akan menampung sebanyak 30 orang. .
Sedangkan lantai bawah untuk kamar mandi, tempat panggilan dan sisanya ruang kosongSumber dana untuk pembangunan asrama baru ini murni berasal dari pondok pesantren putri utara,   sebab bangunan tersebut akan menjadi milik Pondok Putri Utara. Sejauh ini dana yang sudah dikeluarkan untuk biaya pembangunan  sebesar Rp. 30 Juta, Itupun masih digunakan untuk pembelian material saja. “Untuk biaya pembangunan asrama baru ini, kita tidak menunggu biaya terkumpul seluruhnya. Pembangunan ini dilaksanakan sambil melaksanakan proses penggalian dana,” tutur Ny. Hj. Handariatul Masruroh Sy., pengasuh PPPUD. (lly/ch2/des)